Welcome to My Blog

Aku suka berbagi info dan bakatku. Disinilah aku membagikannya dengan orang banyak.. :) :) :)

Sabtu, 31 Januari 2015

Hadiah di Hari Ibu



Hadiah Di Hari Ibu



“Eh, kalian mau kasih hadiah apa buat Ibu, buat perayaan hari Ibu nanti?” Fara memulai pembicaraan pagi di kelas 7-A SMP Harapan Bangsa yang sedang heboh karena hari Ibu sebentar lagi.

“Aku sih, mau kasih kerudung.” Kata Ailen

“Aku seperangkat alat solat!” Jawab Tarisa dengan semangat.

“Emangnya mas kawin! Hahaha!!” Semuanya pun tertawa karena jawaban Tarisa yang mereka pikir lucu.

“Kalau kamu Nov?” Tanya Fara padaku yang tengah melamun. Memikirkan apa hadiah yang cocok buat Mama nanti.

“Umm.. eeh.. Insya Allah aku mau bikin kerajinan dari paraffin.”

“Kan, bikinnya susah, Nov! Nanti pas merebus panas lho!”

“Nggak apa-apa. Pasti bisa kok!” Jawabku enteng.

Sepulang sekolah, aku langsung pergi ke toko untuk membeli paraffin. Aku membeli banyak macam paraffin, ada yang merah, putih, merah jambu, dan hijau. Tak lupa sumbunya.

Rencananya, aku mau membuat bunga berukuran sedang, lalu diberi sumbu. Tetapi, bukan untuk dipakai sebagai lilin, melainkan, hiasan dinding. Hehehe.. unik kan? Tertarik untuk mencoba?

Sampai di rumah, aku langsung ke halaman belakang untuk mencairkan paraffin. Aku mengambil 1 set perangkat membuat batik seperti kompor dan wajan kecil. Satu persatu paraffin kulelehkan.

Tibalah saat berkreasi. Kutuangkan paraffin ke cetakan yang telah kusiapkan sedemikian rupa agar bentuk dan warnanya bisa tertata dengan sempurna. Tentu, sebelumnya aku sudah mendesain bentuk dan warnanya.

“Awwwwww!!!” jeritku saat lelehan paraffin menyentuh kulitku. Walau hanya cipratan, tapi rasanya betul-betul seperti api. Aku langsung ke kamar mandi dan memberinya air. Tapi, rasanya tidak berkurang.

Sore hari tiba, belum jadi karyaku, Mama sudah pulang. Mama yang melihat ada luka di tanganku bertanya.

“Nova, tangan kamu kenapa, Nak?” tanya Mama. Sebenarnya aku ingin bohong, tapi, masa, aku membohongi mamaku sendiri? akhirnya, jalan putih yang kupilih.

“Kena lelehan paraffin, Ma.”

“Kok bisa?”

Kuceritakan dari pertama ideku untuk membuat hadiah di hari ibu ini yang akhirnya seperti ini.

“Mama tidak butuh hadiah, Nova. Mama hanya ingin kamu jadi anak yang pandai, solehah, dan berbakti pada orangtua. Daripada kamu hanya memberi Mama barang istimewa sebagai ungkapan kasih sayang di hari ibu, lebih baik setiap hari kamu ungkapkan kasih sayang itu dengan membantu Mama, rajin solat, mendoakan Mama Papa, dan mengerjakan hal lain yang lebih bermanfaat daripada membuat hadiah satu kali dalam setahun. Itu saja, buat Mama sudah cukup.”

“Iya, Ma. Nova janji, akan jadi anak yang penurut sama orangtua.”

“Nah, begitu dong! Itu baru anak Mama!” ucap Mama sambil mengusap-usap kepalaku.

Yaa... memang benar perkataan Mama. Lebih baik sedikit-sedikit tapi terus menerus, daripada banyak tapi hanya sekali-sekali...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar